Di tengah larangan oleh pemerintah, kembali berita menghebohkan tentang datangnya ratusan TKA China ke Indonesia. Sangat aneh memang mudik yang hanya terjadi satu tahun sekali dengan tujuan bersilaturahmi dengan keluar di kampung halaman seakan dipersulit oleh pemerintah. Saat ini pribumi seolah di anak tirikan oleh pemerintah. Bagaimana tidak, disaat pribumi dilarang mudik atau keluar kota. TKA China seperti sangat leluasa masuk ke Indonesia, yang seharusnya pemerintah bisa bersikap tegas dan adil jika alasannya adalah penyebaran virus corona.
TKA China itu tiba menggunakan pesawat terbang Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 8990 rute Guangzhu-Cengkareng. Executiv General Manager Bandara Soetta, Agus Haryadi mengatakan, para TKA China itu tiba dengan mengunakan pesawat berjadwal. “Mereka mengunakan dokumen kartu izin tinggal sementara atau kitas dan kartu ijin tinggal tetap atau kitap yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM melalui Dirjen Imigrasi,” katanya.
Diketahui, pemerintah melalui Menteri Perhubungan mengeluarkan kebijakan tentang larangan WNA masuk ke Indonesia selama adanya larangan mudik mulai 6-17 Mei 2021. Namun larangan itu sepertinya tidak berlaku bagi WNA China yang dalam dokumen bekerja di proyek strategis nasional. Dalam sepekan ini, sudah ada lima rombongan WNA tiba pada 11 Mei, maskapai China Southern CZ 8353 tiba dari senzhen membawa 103 WNA China. Selanjutnya pada 12 Mei, pesawat carter Sriwijaya Air tiba dari Hangzhou membawa 149 WNA China, pada 13 Mei pesawat Xiamen Air mf 855 tiba dari Fuzhou membawa 110 WNA China, dan 15 Mei pesawat China Southern CZ 387 tiba dari Guangzhu membawa 158 WNA China.
Jika pemerintah memiliki satu pemikiran dengan rakyatnya, maka seharusnya sudah tidak ada lagi kabar adanya TKA China yang masuk ke Indonesia. Apalagi di saat larangan mudik untuk pribumi sedang di berlakukan, lalu apakah alasan larangan mudik karena virus corona menjadi alasan yang tepat? Tentu saja semua itu patut dipertanyakan. Jika alasannya corona mengapa pemerintah tidak tegas kepada TKA China yang segharusnya lebih diwaspadai akan menyebarkan virus corona dan yang lebih parah mungkin saja menyebarkan komunisme di Indonesia.